sábado, 21 de junho de 2014

Kisah Rivalitas Jenderal Wiranto vs Letjen Prabowo Versi Gerindra

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) buka-bukaan soal keterlibatan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Prabowo Subianto dalam kasus penculikan aktivis sehingga diberhentikan oleh DKP. Kubu Prabowo yang menepis semua serangan Wiranto lantas mengungkap kisah rivalitas dua petinggi TNI itu.

"Wiranto dari dulu tak pernah suka Prabowo. Ia iri karena karier militer Prabowo bagus dan disukai para prajurit," kata Waketum Gerindra Fadli Zon, lewat akun twitternya, Jumat (20/6/2014).

Meskipun menantu Presiden Soeharto, menurut Fadli, Prabowo tetap ikut di frontline di Timor Timur (sekarang Timor Leste). "Letjen Purn Yunus Yosfiah mantan komandan Prabowo mengakui keberaniannya di medan tempur," ungkap Fadli.

Sementara itu Wiranto, Fadli membandingkan, tak dikenal sebagai orang tempur. Wiranto meniti karier biasa dan melambung kariernya setelah menjadi ajudan Presiden Soeharto.

"Ada 'rivalitas' dan iri Wiranto pada Prabowo. Khususnya di mata para prajurit, Prabowo harum. Selalu perhatikan prajurit-prajuritnya," kata Fadli.

Meski Wiranto sudah menegaskan tak ada persaingan dengan Prabowo, namun menurut Fadli, Prabowo dianggap saingan oleh Wiranto. Walaupun pangkatnya beda satu bintang, menuru Fadli, Wiranto membuat manuver politik menjelang Pak Harto lengser.

Setelah Presiden Soeharto lengser, Habibie menjadi Presiden RI ketiga pada 21 Mei 1998. Prabowo pun datang untuk mengucapkan selamat ditemani Muchdi PR.

 "Pertemuan dengan Presiden Habibie hangat dan bagus. Eh sekitar 30 menit kemudian Wiranto datang ke rumah Habibie setelah Prabowo pulang. Wiranto bilang ke Presiden Habibie bahwa rumahnya dikepung pasukan tak dikenal. Habibie ketakutan dan pindah ke Wisma Negara," katanya.

"Padahal pasukan itu adalah Kopassus yang jaga Presiden baru. Karena Pak Harto sudah tak jadi Presiden maka sebagian penjaga diarahkan ke Presiden baru. Inilah fitnah Wiranto terhadap Pramono dan Kopassus. Luar biasa liciknya. Habibie termakan fitnah ini," keluh Fadli.

Esok harinya, Prabowo digeser menjadi Dansesko ABRI di Bandung. Lalu setelah itu ada DKP atas inisiatif Wiranto.

"Wiranto belum puas sampai Prabowo diberhentikan. DKP adalah alat politik Wiranto dalam menyingkirkan Prabowo. DKP tak punya hak penyidikan/penyelidikan. Ini hanya proses internal. Dan jelas manuver politik Wiranto semata," katanya.

Menurut Fadli, dibukanya berkas rekomendasi DKP adalah serangan ke Prabowo. Sebagai alat politik untuk menjatuhkan Prabowo yang diberhentikan terhormat oleh Keppres yang dikeluarkan BJ Habibie.

"Kini setelah 16 tahun, DKP mau dipakai lagi seolah-olah sebagai kebenaran. Padahal alat politik yang tak ada dasar hukumnya. Keppres jauh lebih kuat," pungkasnya.

Sumber: www.detik.com
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/20/114714/2614105/1562/2/kisah-rivalitas-jenderal-wiranto-vs-letjen-prabowo-versi-gerindra

Sem comentários:

Enviar um comentário